Laman

Jumat, 10 Desember 2010

Sejarah berdirinya dream theater

 
Dream Theater dibentuk pada bulan September 1985, ketika gitaris John Petrucci dan bassis John Myung memutuskan untuk membentuk sebuah band untuk mengisi waktu luang mereka ketika bersekolah di Berklee College of Music di Boston. Mereka lalu bertemu seorang pemain drum, Mike Portnoy, di salah satu ruang latihan di Berklee, dan setelah dua hari negosiasi, mereka berhasil mengajak Mike Portnoy untuk bergabung. Setelah itu, mereka bertiga ingin mengisi dua tempat kosong di band tersebut, dan Petrucci bertanya kepada teman band, Kevin Moore, untuk menjadi pemain keyboard. Dia setuju, dan ketika Chris Collins diajak untuk menjadi vokalis, band tersebut sudah komplit.

Dengan lima anggota, mereka memutuskan untuk menamai band tersebut dengan nama Majesty. Menurut dokumentasi DVD Score, mereka berlima sedang mengantri tiket untuk konser Rush di Berklee Performance Center ketika mendengarkan Rush dengan boom box. Portnoy lalu berkata bahwa akhiran dari lagu tersebut (Bastille Day) terdengar sangat "majestic". Pada saat itulah mereka memutuskan Majesty adalah nama yang bagus untuk sebuah band, dan tetap bagus sampai sekarang.

Pada saat - saat tersebut, Portnoy, Petrucci dan Myung masih berkutat dengan kuliah mereka, juga dengan kerja paruh waktu dan mengajar. Jadwal mereka menjadi kiat ketat sehingga mereka harus memutuskan antara mengejar karir di bidang musik atau mengakhiri band Majesty. Namun akhirnya Majesty menang dan mereka bertiga keluar dari Berklee untuk berkonsentrasi di karir musik. Petrucci mengomentari tentang hal ini di dokumentasi DVD Score, berkata bahwa saat tersebut sangat susah untuk meminta kepada orang tuanya untuk pergi ke sekolah musik. Dan lebih susah lagi untuk menyakinkan orang tuanya agar ia boleh keluar dari sekolah.
Moore juga akhirnya keluar dari sekolahnya, SUNY Fredonia, untuk berkonsentrasi dengan band tersebut.

Album pertama mereka, When Dream And Day Unite direkam dengan Charlie Dominici sebagai vokalis dan Kevin Moore sebagai pemain keyboards. Dominici berusia jauh lebih tua daripada anggota lainnya dan ingin memainkan musik yang lain, sehingga ia kemudian keluar dari grup. Mereka kemudian mencari pengganti yang ideal selama 2 tahun sampai akhirnya bertemu dengan James LaBrie, vokalis dari Kanada melalui audisi.

Bersama LaBrie mereka merekam Images And Words yang melambungkan nama mereka ke jajaran internasional dengan hit "Pull Me Under" dan "Another Day". Awake adalah album terakhir mereka dengan Moore yang kemudian digantikan oleh Derek Sherinian untuk album Falling Into Infinity. Pada akhirnya Sherinian juga digantikan oleh Jordan Rudess dan formasi ini masih bertahan sampai hari ini. Mereka telah meluncurkan album konsep Metropolis 2: Scenes From A Memory dan album ganda Six Degrees Of Inner Turbulence. Pada tahun 2003 mereka memutuskan untuk merekam album non-konsep Train Of Thought yang sangat dipengaruhi oleh grup thrash metal seperti Metallica.

Sejarah Band Metalica


Metallica Profile and History:
Terbentuk di LA,California, pada tahun 1981 oleh Lars Ulrich (drum) bareng James Hetfield (Gitar). Nama “Metallica” dicetuskan oleh Ulrich pas ngebantuin temenya nyari nama buat Majalah yang isinya mempromosikan Trash Metal dan NWOBHM (New Wave Of British Heavy Metal). Teman dari Ulrich itu ngomong:”Metallica” (ga tau deh siapa nama temenya itu…) kata “Metallica” terus terbayang dan terngiang di kepala Ulrich, setelah berunding dengan Hetfield diputuskan memakai nama itu sebagai nama band mereka.
Untuk melengkapi para personel guna lagu demo pertamanya, Metallica merekrut Llyod Grant yang nggak lama keemudian diganti lagi oleh Dave Mustaine (Megadeth), Jef Warner (gitar) disusul Ron McGovney (bas)Dengan Formasi ini Metallica meluncurkan lagu demo pertamanya “No Life Till Leather”. Gak jodoh, Mustaine pergi dan mendirikan band sendiri (Megadeth), masuk Kirk Hammet,Kirk Hammet sendiri pernah main di Metallica pas konser tahun 1983, Metallica jadi lebih komplit dengan masuknya Cliff Burton ngegantiin bassis lawasnya.
Metallica sempat pindah ke San Fransisco dam sempet manggung sebelum pindah lagi ke New York di 1983 (tahun dimana Kirk Hammet gabung) MEtallica bertemu dengan promotor lokal, Jon dan Marsha Zazula,dan dikontrak Zazula Label,MegaForce Records. Metallica berturut-turut menelurkan album demi album, yang pertama:”Kill EM ALL”(di album ini ada pengaruh dari James Hetfield sangat terasa lewat vokal dan permainan gitarnya), disusul Ride The Lightning. Disini Metallica sudah Mapan sebagai salah satu band Metal terbesar, sejajar bareng Anthrax,Slayer dan tidak ketinggalan Megadeth.
Mengikuti kesuksesan yang mengiringi, Metallica berpindah ke Mayor Label, Elektra Records di 1986 dan mengeluarkan album “Master Of Puppets” , di tahun yang sama CLiff Burton meninggal karena kecelakaan, tepat sebelum tur.Untuk mengisi kekosongan, direkrutlah Jasin Newsted. Bareng bassis baru, Metallica ngluncurin The $5.98 EP: Garage Days Re-Revisited, satu tahun sesudah meninggalnya Cliff,1987.
1990, album “self titled” Metallica (lebih dikenal dengan “the Black Album” album yang masih dialiran ayang sama dengan album2 sebelumnya: Heavy Metal. di The Black Album ini ada lagu yang “bunyi” yang mungkin pernah kalian dengar walaupun bukan termasuk pencinta Metallica  “Enter Sandman” ama “Nothing Else Matters” lagu akustik , lumayanlah. Album ini jadi album tersukses Metallica, sampai2 beberapa toko memajang label “Sold Out”, dahsyat!.
Setelah sukses besar ama album itu, Metallica absen sampai 1995, “Reborn” Metallica ini ditandai dengan “Load” di 1996 disusul “Reload” di 1997, dua album itu sudah bernuansa alternatif rock
Yap, 1998 doble CD “Garage Inc” keluar dipasaran berisi sebelas lagu terbaru Metallica, yang sangat beraliran Danzig ato Sabbath. Cd keduanya berisi kumpulan lagu Metallica sejak 1984, Cd kedua ini sekarang jadi album langka yang diburu kolektor (katanya sih…)
Pada 21 ama 22 April 1999 Metallica menggandeng San Fransisco SYmphony Orchestra, Micharl camen ngrekam konser live, berjudul “S&M”.
Ngomongin Metallica tentunya ga bisa lepas dari “Napster Controversy” Napster sendiri merupakan situs Internet file sharing gratis…yang (mungkin) secara ilegal memuat lagu2 Metallica.Saking geramnya Ulrich sampe ngomong”sickening to know that our art is being traded like a commodity rather than the art that it is.” Kejadian ini membuat Lars Ulrich jadi semacam “Public Enemy” bagi sebagian kalangan (pencinta napster tentunya).
Dalam proses menuju album terbaru di 2001, Metallica dikejutkan dengan keluarnya Jason Newsted, ada beberapa sumber yang ngomong kalau Jason pergi karena pengin serius di Side-projectnya. Posisi ini digantikan ama Rob Trujjilo, mantan bassis Suicidal Tendencies,juga pernah main bareng om Ozzy.Sebagai tambahan, “pengkhianat” JAson Newsted main buat band om Ozzy di Ozzfest 2003, band-nya yang baru, Voivoid juga tampil disini.
2003, Metallica ngluncurin album St.Anger (di album ini mereka banya menerima kritik pedas). Sampai saat ini, MEtallica sukses nggondol 6 piala Grammy.
album2 metallica:
Kill Em All (1983)
Ride The Lightning (1984)
Master Of Puppets (1986)
Garage Days Re-Revisited (1987)
…And Justice For All (1988)
The Good, the Bad and the Live (1990); (Box set) Collection of singles and live tracks
Metallica (1991)
Live Shit: Binge & Purge (1993); Live box set (with videos of 2 shows)
Load (1996)
Reload (1997)
Garage Inc (1998)
S&M (Symphony and Metallica) (1999)
St. Anger (June, 2003)
Death Magnetic (2008)

Sejarah Dan Perkembangan Modern Bass


Di tahun 1920an, lloyd Loar, yang berkerja untuk gibson, mendesign double bass elektrik pertama. Bass ini menggunakan pickup electro-static, tapi amply untuk frekuensi bass belum dikembangkan. Jadi pada saat itu blum ada cara untuk mendengarkan instrument double bass tersebut.

Diawal tahun 1930an, paul tutmarc menjadi yang orang pertama yang memperbaiki ukuran double bass menjadi lebih praktis. Ukuran yang pertama dibuat hanya sebesar cello, dan mengunakan pickup rudimentary, namun hasilnya memiliki berat yang berlebihan, dan akhirnya diperbaiki bentuknya lebih menyerupai gitar.
Bass baru yang diciptakan ini memiliki panjang 42″, solid body, menggunakan kayu walnut hitam dan senar piano yang tetap dilengkapi dengan pickup.
Dan pertengahan tahun 30an, beberapa pengembang instrument musik - Lyon & Healy, Gibson and Rickenbacker, - memulai memasarkan eksperimental elektrik bass yang sama dengan prototype basss Tutmarc, yang lebih sedikit besar dibandingkan dengan double bass yang standard. Bagaimanaupun, bas itu tetap tinggi, tidak ,memiliki fret, dan di mainkan secara vertikal atau berdiri.
Sekitar tahun 1940, Paul Tutmarc jr memulai memproduksi gitar dan bass, termasuk bass Serenader. Produksi ini di distribusikan oleh L.D. Heater Music Co., di portland, Oregon, dan menjadi distributor terbesar untuk elektrik bass. Sang Genius itu menamainya dengan bass gitar - insturumen yang memilik fret dan di mainkan secara horizontal. Fitur utama dari produk tersebut adalah :
* Pickup - di design karena double bass sering tertutup dengen brass section dari sebuah band jazz.
* ukurannya - pemain double bass harus bisa berpergian sendiri, karena ukurannya yang besar, sering sekali ketinggalan di setiap perjalannya. Dengan design yang baru, pemain bass bisa berpergian dan beristirahat dengan bandnya.
Ada sedikit perubahan progres sampai Leo Fender menciptakan precision bass di tahun 1951. Penamaan Precision Bass dikarenakan fret yang ada di bass mengikuti note yang di mainkan secara presisi. Elektrik bass yang di produksi Leo fender ini, banyak yang memproduksi bentuk ini. Pada tahun 1957, bentuk pickupnya di rubah menjadi split pickup, dan pickguard dan headstocknya juga di redesign.

1960 Fender mendesign dan menciptakan Jazz bass, dengan 2 pickup yang sama ukurannya. Popularitas bass Fender kemudian diikuti oleh Gibson, Rickenbacker, dan Hohner. Hal ini yang semakin membuat popularitas bass elektrik meluas sampai sekarang.

Tahun 1959, Danelectro menciptakan pertamakali bass 6 senar, dengan tunse E A D G B E, dan Gibson dan Fender menggunakan ide ini untuk membuat Gibson EB-6 di tahun 1960, dan Fender VI di tahun 1962. Fender juga membuat bass 5 senar pertama dengan sebutan Fender V.

Tahun 1965, bass fretless Aubi dari Ampeg diciptakan dan di tahun 1968 8 string bass di perkenalkan oleh Hagstroem. Bass freetless 6 string (yang akhirnya dimiliki Les Claypool) di buat oleh Carl Thompson tahun 1978. Karena gaya permainan seperti slap dan pop, jumlah senar dan kombinasi kayu, neck dan lainnya pickup semakin menjadi bervariasi. EMG pickup yang menjadi pickup terlebar yang di gunakan di bass tersebut.
Pertama kali bass elektrik di populerkan oleh John Entwistle dan James Jamerson di tahun 60an, Jaco Pastorius dan Stanley Clarke di tahun 70an dan Marcus Miller dan Cliff Burton di tahun 80an. Di akhir 80an terlihat perbedaan dalam popularitas bass, sebagai fashion digunakan untuk electornic synthesised dance music. Bagaimanapun bass yang loe miliki sekarang merupakan perkembangan jauh dari double bass.
Sekarang, adalah Claypool (Primus) dan Flea (RHCP) yang menunjukan bagaimana pentingnya sebuah bass dalam musik modern.

Sejarah Gitar



Sejarah gitar dipercaya dimulai di wilayah Timur Dekat. Di antara puing-puing yang di temukan di Babilonia, yang paling relevan adalah gitar yang dibuat pada 1900-1800 SM. Dari masa itu, hingga tahun 1650, gitar mengalami evolusi yang begitu rumit dan beraneka ragam. Banyak jenis dan masing-masing memiliki nama yang berbeda. Beberapa kalangan berpendapat lain, menganggap gitar justru berasal dari negara Spanyol karena alat musik gitar mirip sama alat musik Spanyol yang bernama Vihuela yang beredar pada awal abad ke-16. Alat baru ini (gitar) mempunyai cara pembuatan yang sama dengan alat musik ukulele. Gitar pertama kali yang dibuat sebenarnya berukuran sangat kecil dan juga hanya memiliki empat dawai, seperti ukulele.

Pada masa klasik banyak terdapat publikasi yang dilakukan oleh para pembuat lagu dan juga para pemusik. Seperti Fernando Sor, Mauro Guiliani, Matteo Carcassi, Fernando Caulli, dan masih banyak para pencipta yang mengembangakan metode bermain gitar yang akhirnya menjadi permainan yang umum dan dapat diterima.

Instrumen yang penting kontribusinya dalam perkembangan gitar adalah instrumen Cittern. Instrumen ini juga berbentuk menyerupai buah pir dengan bagian belakang yang rata, dengan empat atau lima pasang senar dari kawat dan dengan fretting yang permanen apakah itu diatonik seperti Appalachian Dulcimer ataupun chromatic seperti gitar modern. Tuning head sudah dipasang mirip seperti pada gitar atau mandolin. Stemannya sama dengan mandolin (in fifths) dengan fingering dan chord yang sama dan dimainkan dengan plectrum atau pick.

Four Course Guitar memiliki 4 pasang senar, body berbentuk gitar dan soundboard yang rata, bridge dari lute dan bagian belakang dibuat setengah melengkung tetapi tidak terlalu membentuk bulatan. Instrumen ini berukuran seperti gitar anak-anak.

Five Course Guitar muncul sekitar tahun 1490 dan mirip dengan four course guitar dengan tambahan satu pasang senar bass. Instrumen ini dinamakan juga English Guitar.

Ada pula Vihuela De Mano berasal dari Spanyol dan merupakan instrumen dengan enam pasang senar. Bodynya cukup besar seperti gitar klasik jaman sekarang dan mempunyai beberapa lubang suara di atasnya. Instrumen ini menggunakan fixed bridge dan kemungkinan merupakan nenek moyang langsung dari gitar 12 senar USA yang masuk ke Amerika Utara melalui Mexico, Texas dan Louisiana.

Masih banyak jenis gitar lainnya yang terus berkembang. Gitar seperti yang kita kenal sekarang, yaitu bersenam enam, baru muncul sekitar tahun 1750. Dan selama sekitar 90 tahun berikutnya (hingga tahun 1840), gitar senar enam ini cukup pesat berkembang di Spanyol.

Sejarah Drum


Sejarah drum dimulai dengan munculnya peradaban manusia. pukulan drum telah dikaitkan dengan kelahiran manusia. drum adalah salah satu jenis alat musik yang du pakai di hutan.juga disebut membranophone, berarti sebuah alat yang membuat suara dari selaput yang berkepanjangan dan mengesankan dengan beberapa jenis objek, biasanya sebuah lengkung stick.

Drum terdiri dari hollowed out potong (disebut tubuh), yang memanjang pada ujung drum, dan tombol tuning atau pasak yang stiffens atau loosens selaput yang berbeda untuk mencapai nada. YAng mengahsilkan suara saat kita bermain drum adalah pada saat kita memukul gendang selapu
t tersebut.

Berikut sejarah drum, alat musik drum sudah ada kira-kira pada 6000 SM. Mesopotamian excavations ditemukan kecil silinder drum tanggal 3000 SM. Di dalam gua-gua di Peru, ada beberapa lukisan di dinding-dinding yang ditemukan, tanda-tanda yang menunjukkan penggunaan drum dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Suka Indian menggunakan labu dan kayu untuk membuat alt musik drum tersebut dan dipakai untuk upacara-upacara ritual. Drum tidak selalu digunakan untuk menghibur musik saja. Tapi juga digunakan untuk berkomunikasi

Budaya suku di Afrika (juga di daerah kebudayaan). Orang-orang dari berbagai suku Afrika diandalkan untuk menggunaan drum untuk mengekspresikan diri mereka dan menyampaikan pesan penting melalui serangkaian pukulan drum sepanjang hutan.

Ketika itu ditemukan dalam sejarah bahwa salah satu pemain drum dapat memainkan dua atau lebih drum pada saat yang sama, masyarakat mulai menempatkan kelompok drum bersama-sama untuk satu musisi untuk bermain. Pemain drum tidak hanya bermain drum dari jenis yang sama tetapi juga dari budaya lain dan seluruh dunia. Awal tahun 1930an ditemukan trik baru. PAra musisi menemukan dengan tepat penempatan pada drum dengan melakukan banyka latihan, satu pemain bisa menangani satu set drum, dan seluruh kelompok pemain drum tidak diperlukan lagi.

Ganda adalah salah satu permainan tambur drum bermain lebih dari satu drum. Gembrengan dan tom tom, yang berasal dari Cina telah ditambahkan ke drum kit dari drum yang cepat untuk mengakomodasi berbagai set drum. Cowbells, kayu balok, dan bunyi genta lonceng dengan ketukan tambahan. Dalam aliran sejarah drum, pada tahun 1930an drum kit telah dibuat dengan berbagai bentuk instrumen dalam gudang persenjataan. Drum Kit yang terdiri dari satu kaki dan pedal bass drum, jerat, Cymbal hi hat, toms tom, dan besar gembrengan gantung.

1960-an melihat kebangkitan rock drummer, yang dimulai pengembangan drum kit standar saat itu. tambahan tom tom dan gembrengan, serta akumulasi bass drum lain untuk meningkatkan kecepatan tersebut ditambahkan.KEmudian muncullah elektronik drum yang dapat menghasilkan berbagai suara. Dan alat musik drum digunakan sampai saat ini.

Sejarah Musik Jazz (blues)

Antara tahun 1861-1865 di Amerika Serikat berkecamuk perang saudara (civil war), yaitu antara pihak utara dan pihak selatan.
Pihak utara yang dipimpin oleh Abraham Lincoln menghendaki perbudakan dihapuskan.
Tentu saja oleh pihak selatan yang dipimpin kolonel Robert E. Lee ditolak, karena di daerah selatan banyak terdapat kawasan perkebunan.
Di perkebunan-perkebunan itu dipekerjakan budak-budak belian yang terdiri dari kaum Negro.
Demikian juga keadaan di kebun kapas milik orang Perancis yang terletak di delta sungai Mississippi.
Para budak belian negro yang kerja paksa di situ dilarang berbicara satu sama lain, walau pada saat istirahat sekalipun.Tetapi mereka diperkenankan menyanyi atau berpantun.
Oleh karenanya pada waktu istirahat mereka bernyanyi dengan pantun sebagai sarana komunikasi dalam mencurahkan isi hatinya. Mereka bernyanyi silih berganti, sementara yang lainnya mengiringi dengan bertepuk-tepuk atau memukul-mukul kayu dan benda lain.
Setahun sekali, orang-orang Perancis itu merayakan hasil paen mereka dengan pesta yang disebut Mardi Grass.
Perayaan itu dimeriahkan oleh marching band.
Sedangkan suasana kehidupan sehari-harinya, orang-orang Perancis itu sering memainkan musik tradisional yang mereka bawa dari Eropa yaitu musik classic pada sore atau malam hari.
Pada waktu civil war berlangsung, banyak orang Perancis yang mengungsi dan meninggalkan rumah kediaman mereka beserta isinya. Budak-budak negro itupun menemukan alat-alat musik yang ditinggalkan tuannya, dan mencoba memainkan instrument tersebut.
Mereka meniru cara tuan mereka dalam memainkan instrument tersebut, asal bunyi saja.
Tanggal 9 April 1865, Kolonel Lee menandatangani perjanjian.Pihak selatan kalah dan perbudakan dihapuskan.
Selanjutnya, pada acara pesta mardi grass, para negro itu menari dan bernyanyi-nyanyi sepanjang jalan di New Orleans. Gaya nyanyian mereka kemudian disebut sebagai gaya New Orleans atau blues.
Dengan berakhirnya civil war dan perang Amerika – Spanyol, banyak alat-alat marching band milik militer yang diperjual-belikan di toko toko loak.
Para negro itupun banyak yang membelinya.
Mereka memainkan alat-alat tersebut untuk mengiring gaya nyanyi New Orleans ataupun instumental.
Itulah peristiwa yang disebut sebagai lahirnya atau asal mula blues yang juga dikatakan sebagai lahirnya jazz.
Blues berasal dari kata blue yang artinya sedih. Berdasarkan moment historial inilah maka dikatakan bahwa jazz adalah manifesto tangis kesedihan kaum negro yang mendambakan pembebasan dirinya dari perbudakan.
Walaupun pelakunya adalah orang-orang kulit hitam yang berasal dari Afrika, namun jazz bukan musik Afrika.
Jazz lebih merupakan kreasi kaum hitam di Amerika.Bangsa Afrika hitam memang mempunyai ikatan perasaan yang kuat dalam kelompoknya.
Banyak kata-kata yang pengucapannya mirip bahkan sama,namun artinya berbeda bila aksennya lain.
Di Amerika, mereka masih berusaha menghidupkan kebudayaan yang mereka bawa dari Afrika.
Sejarah membuktikan bahwa hingga tahun 1855, di Congo Square, New Orleans, setiap hari Minggu diadakan pagelaran musik tradisional Afrika kuno.

Tokoh-Tokoh Musik Klasik


1. Johann Pachelbel
Johann Pachelbel (Nürnberg, 1 September 1653 – 9 Maret 1706) adalah seorang komponis Barok berkebangsaan Jerman. Ia banyak menghasilkan musik keagamaan maupun sekuler, dan sumbangsihnya terhadap perkembangan musik klasik menempatkannya sebagai salah satu komponis zaman Barok pertengahan terpenting. Karyanya yang paling terkenal adalah Kanon dalam D, satu-satunya kanon yang ia gubah. Selain itu, beberapa karya lainnya yang terkenal adalah Chaconne dalam F minor, Toccata dalam E minor untuk organ, dan Hexachordum Apollinis, sekelompok variasi keyboard.
2. George Friedrich Händel
George Friedrich Händel, (Halle, 23 Februari 1685 – London, 14 April 1759) adalah sebuah seorang komponis musik Barok Jerman yang menghabiskan sebagian besar masa hidupnya di Britania Raya. Dia dianggap sebagai pencipta terkemuka dalam musik concerti grossi, opera dan oratorio. Contoh karyanya yang terkenal adalah Water Music, Fireworks Music dan oratorio Messiah. Dia dianggap sangat berpengaruh bagi banyak komponis yang hidup sesudahnya, termasuk Haydn, Mozart, dan Beethoven.
3. Johann Sebastian Bach
Johann Sebastian Bach (Eisenach, Jerman, 21 Maret 1685 – 28 Juli 1750) adalah seorang komponis Jerman. Ia menggubah musik untuk alat musik organ, harpsichord, dan juga untuk orkestra. Tapi, selain tu, Bach juga menguasai terompet dan biola. Karyanya yang paling terkenal adalah Brandenburg concerto. Kebanyakan lagu yang dibuat oleh Bach ditujukan untuk Tuhan, hal ini menciptakan keunikan tersendiri bagi karya-karya Bach.
Nama-nama beberapa anak Bach yang
merupakan komponis adalah sebagai berikut:
1. Wilhelm Friedemann Bach (anak pertama Bach).
2. Carl Philipp Emanuel Bach (anak kedua Bach).
3. Johann Christoph Friedrich Bach (anak termuda kedua Bach).
4. Johann Christian Bach (anak termuda Bach).
Pada akhir hidupnya Bach menderita kebutaan, pada saat ini pula ia menggubah Die Kunst der Fugue 13 (BWV 1080). Bach menulis komposisi ini dengan berbaring di tempat tidur dan mengeja not yang ada di kepalanya kepada istrinya. Bach meninggal dunia pada tahun 28 Juli 1750 dan karya ini tidak sempat diselesaikan.
4. Wolfgang Amadeus Mozart
Wolfgang Amadeus Mozart (Salzburg, 27 Januari 1756 – Wina, Austria, 5 Desember 1791) adalah seorang komponis. Ia dianggap sebagai salah satu dari komponis musik klasik Eropa yang
terpenting dan paling terkenal dalam sejarah. Karya-karyanya (sekitar 700 lagu) termasuk gubahan-gubahan yang secara luas diakui sebagai puncak karya musik simfoni, musik piano, musik opera, dan musik paduan suara. Contoh karyanya adalah opera Don Giovanni dan Die Zauberflöte. Banyak dari karya Mozart dianggap sebagai repertoar standar konser klasik dan diakui sebagai mahakarya musik zaman klasik. Karya-karyanya diurutkan dalam katalog Köchel- Verzeichnis.
Mozart, dikenal memiliki kemampuan tala mutlak (mengenal nada dengan tepat tanpa bantuan alat), mengenal musik sejak lahir. Sewaktu berumur empat tahun, Mozart sudah mampu memainkan harpsichord dan melakukan improvisasi pada karya-karya musik pendahulunya. Dia bahkan menulis komposisinya yang pertama saat berumur lima tahun. Karya-karyanya antara lain adalah Violin Sonata, dan beberapa Minuet.
5. Ludwig Van Beethoven
Ludwig van Beethoven (dibaptis 17 Desember 1770 di Bonn, wafat 26 Maret 1827 di Wina) adalah seorang komponis musik klasik dari Jerman. Karyanya yang terkenal adalah simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu piano Für Elise. Ia dipandang sebagai salah satu komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting dalam masa peralihan antara Zaman Klasik dan Zaman Romantik. Semasa muda, ia adalah pianis yang berbakat, populer di antara orang-orang penting dan kaya di Wina, Austria, tempatnya tinggal.
Pada pertengahan 1801, Beethoven menyadari bahwa daya pendengarannya mulai berkurang. Sebuah surat yang ditemukan di sebuah rumah Beethoven di Heiligenstadt dekat Wina yang dikenal sebagai ‘Warisan Heiligenstadt’ berisikan betapa sedihnya Beethoven karena penyakit yang dialaminya. Kesedihannya memang wajar karena pada saat itu Beethoven sedang dalam puncak karirnya.
Ketuliannya semakin parah dan pada 1817 ia menjadi tuli sepenuhnya. Meskipun ia tak lagi bisa bermain dalam konser, ia terus mencipta musik, dan pada masa ini mencipta sebagian karya-karyanya yang terbesar.
Beberapa karya Beethoven yang diciptakannya saat dia tuli, antara lain:
Piano Concerto in Eb Major, Op. 37
Violin Sonata Op. 47
Symphony No. 3 in Eb ‘Eroica’
Piano Sonata in C Major ‘Waldstein’, Op. 53
Symphony No. 5 in C Minor, Op. 67
Piano Sonata in Bb 'Hammerklavier', Op. 106
Pada tahun 1826, Beethoven menderita demam tinggi yang ternyata disebabkan oleh sakit ginjal. Penyakitnya tak tertolong dan dia meninggal pada 26 Maret 1827.
6. Niccolò Paganini
Niccolò (atau Nicolò) Paganini, (Genoa, 27 Oktober 1782 – Nice, 27 Mei 1840) adalah seorang pengarang musik serta pemain biola, viola, dan gitar dari Italia. Ia adalah salah seorang virtuoso biola paling terkenal, dan disebut-sebut sebagai salah satu pemain biola terhebat yang pernah hidup, dengan intonasi musik yang sempurna dan teknik yang tiada duanya. Biola yang dipakai Paganini dikenal sebagai Cannone Guarnerius, nama yang diberikan Paganini untuk mencerminkan suara 'cannon' yang dikeluarkannya. Senarnya hampir berada pada satu permukaan datar, kebalikan dari semua biola yang lain dimana senarnya membentuk satu lengkungan untuk menghindari menggesek senar yang lain. Dengan demikian Paganini dapat memainkan tiga bahkan empat senar secara mudah pada biolanya. Paganini mampu memainkan tiga oktaf di empat senar biola dalam satu jangkauan tangan, suatu kemampuan yang nampaknya tidak masuk akal dengan standar masa kini. Teknik penjariannya, seperti bermain harmoni dengan dua senar, bermain oktaf (dan interval kesepuluh) paralel, dan petikan dengan tangan kiri, dianggap hampir tidak mungkin dilakukan lagi pada zaman ini namun hanyalah sebagai latihan rutin untuk mengaspirasi pemain biola. Kemampuan teknik bermain biola setinggi itu hanya bisa dilakukan oleh segelintir pemain seperti Joseph Joachim dari Austria dan Eugène Ysaÿe dari Belgia. Paganini juga merupakan ahli gitar, ia telah menulis lebih dari 200 musik untuk gitar. Kesehatannya mulai menurun setelah ia didiagnosis penyakit kanker tenggorokan. Penyakitnya membuatnya kehilangan kemampuan berbicara, namun ia tetap bermain biola hingga akhir hayatnya. Malam terakhir sebelum kematiannya dikatakan bahwa ia masih berusaha bermain biola secara tidak sadar. Ia meninggal di Nice pada 27 Mei 1840.

Musik Klasik

Sejarah musik dipercaya dimulai dari masa lalu dan dipelopori oleh musik Asia, musik Persia, musik India, musik Yahudi, musik Romawi, musik Mesopotamia, musik Mesir, musik Islam, dan juga musik Yunani. Namun, dari semua musik tersebut, musik era Yunani adalah musik yang terbaik dan yang paling terkenal diantara yang lain.
Seperti sejarah Yunani yang penuh dengan kejayaan dibidang penemuan dan juga peradaban rakyatnya, musik juga berkembang dengan baik. Musik digunakan untuk hiburan, perayaan rakyat, dan juga kegiatan kegamaan. Musik sangatlah penting untuk peradaban masyarakat Yunani. Bahkan, pada masa Yunani kuno, musik adalah sebuah mata pelajaran wajib dimana para pria Yunani kuno sudah diajarkan tentang musik sejak usia 6 tahun.
Literasi musik dari Yunani sangatlah mempengaruhi perkembangan musik di seluruh dunia. Di masa setelah Yunani kuno, teori musik dari Yunani mempelopori adanya musik keagamaan di dunia barat dan juga musik-musik klasik.
II. Pengertian Musik Klasik
“Musik Klasik” pada dasarnya bukan hanya sebatas nama dari salah satu aliran/jenis musik. Tapi juga istilah luas yang mengacu pada tiga periode musik yang sangat populer pada zaman itu di Eropa barat. Istilah “Klasik” sendiri diambil dari nama salah satu periode itu. Tiga periode musik yang dimaksud yaitu:
1. Zaman Barok dan Rokoko (Abad 17)
2. Zaman Klasik (Abad 18)
3. Zaman Romantik (Pertengahan abad 18)
Pada abad-abad berikutnya musik klasik terus berkembang meskipun perkembangannya tidak secepat masa-masa sebelumnya. Perkembangan ini juga melahirkan musik Kontemporer Klasik pada abad 19 sampai abad 20.
Hal terbaik dari musik klasik adalah musik klasik menjadi elemen dasar dari semua musik di era selanjutnya. Bahkan ada ungkapan bahwa musik klasik tidak akan pernah mati. Banyak sekali komposer di era setelah era klasik yang masih belajar dari karya-karya Mozart dan Beethoven. Bahkan keagungan karya dari Beethoven dalam Moonlight Sonata telah menjadi contoh dan inspirasi dari ratusan karya lain setelahnya. Bahkan karya dari Mozart masih dimainkan dan dipelajari dalam harmoni dan orkestra musik seteleh 80 tahun kematiannya.

Selasa, 07 Desember 2010

Music Articles And Life Enrichment

Whether you admit it or not, music imbeds our daily life, weaving its beauty and emotion through our thoughts, activities and memories.  So if you're interested in music theory, music appreciation, Beethoven, Mozart, or other composers, artists and performers, we hope you'll spend some time with here and learn from these music articles of note for all ages and tastes.
When I first started studying the history of music, I did not realize what I was getting into. I had thought that music history was somewhat of a trivial pursuit. In fact, I only took my history of classical music class because I needed  the credits. I did not realize how completely fascinating music history is. You see, in our culture many of us do not really learn to understand music. For much of the world, music is a language, but for us it is something that we consumed passively.  When I began to learn about the history of Western music, however, it changed all that for me. I have had some experience playing musical instruments, but I have never mastered one enough to really understand what music is all about. This class showed me.

When most of us think about the history of music, we think of the history of rock music. We assume that the history is simple because the music is simple. In fact, neither is the case. The history of music, whether you're talking about classical music, rock music, jazz music, or any other kind, is always complicated. New chord structures are introduced bringing with them new ways of understanding the world. New rhythmic patterns are introduced, bringing with them new ways of understanding time. And music reflects all of it.

Even when the class was over, I could not stop learning about the history of music. It had whetted my appetite, and I wanted more. I got all the music history books that I could find. I even began to research forms of music that had not interested me before in the hopes of enhancing my musical knowledge further. Although I was in school studying toward something very different – a degree in engineering – I had thought about giving it up and going back to get a degree in musicology. That is how much I am fascinated by the subject.

If you have never taken a course in the history of music, you don't know what you are missing out on. The radio will never sound the same to you again. Everything will seem much more rich, much more luminous, and much more important. A new song can reflect a new way of being, and a new way of imagining life in the world. This is what learning about the history of music means to many of us.

What is Healing Music?

If you look on the Internet or go into your nearby audio store you're likely to find music labeled “Healing Music.” The section may include music for relaxation, meditation, stress reduction, pain relief or tapping into one's soul. There may be a variety of instruments or sounds from a forest or the ocean.
So what makes this music “healing music?”
Music has a way of stirring our innermost feelings and all of our senses, of tapping into parts of ourselves unlike anything else. Music is a universal language that has the ability to speak to us deeply and uniquely.
If you've paid much attention to how you respond to a variety of music, you may have noticed that some music seems to energize you, some music can move you to tears or spark a special memory of a time, place, food, or perhaps a certain person. Some music seems to make you relax, feel less stressed, and feel happier. And some music fills us with deep spiritual attunement.
The following are some examples of what I mean.
  1. Tapping into our innermost feelings:
    Think about some of the movies you've seen. “Jaws” wouldn't be the same without its daunting, low, repetitive sounds that makes you sit on the edge of your seat waiting for the shark to attack from somewhere. Then there's “Titanic” and its gorgeous love theme that permeates throughout the movie and throughout ourselves with its bittersweetness, generating the beauty of love and the tragedy of the massive ship's sinking and loss of so many lives.
    One aspect of “healing” music is to stir our feelings, to help us deal with grief, sadness, anger or other feelings. By allowing ourselves to FEEL those feelings, the intensity will eventually lessen and even dissipate, resulting in being healing for us. When we avoid our feelings (consciously or subconsciously) they nonetheless tend to build up inside. They don't just go away. Music can be a tool to help us deal with feelings within us, whether we're aware of them or not. This is one of the wonderful ways music can be incredibly healing.
  2. Music for an energy boost:
    I recall the late 1970's when I did housework to the Doobie Brothers' latest album, “Minute by Minute.” It would help keep me energized and cheerful while I did the laundry, dusted and straightened (not my favorite things in the world to do). Remembering that, I recently bought the CD and I find that it still works to energize me. Handel's Messiah is also a very energizing piece, or the last movement to Beethoven's 9th Symphony, the famous Ode to Joy.
    In The Mozart Effect, Don Campbell talks about using music in a variety of ways throughout the day, in the morning to help energize us, throughout the day to help us focus or concentrate better, music to help our intelligence, and in the evening to help us relax.
  3. Music for relaxation:
    Sometimes I have trouble falling asleep, so I listen to relaxing music, which can be a tremendous help. Lately I've been listening to some wonderful Native American flute music by Scott Cunningham to help me go to sleep as well as recently during some very busy days to help me not feel so stressed out. I've also drifted off to sleep listening to a guided meditation by Ron Mann, Ph.D., Sleep.
    What exactly is “relaxing” music? Whether we are aware of it or not, music that's relaxing tends to slow down our heart rates to about one beat per second. If we're feeling stressful, angry, anxious, or irritable, our heart rates tend to increase. Music can actually help our heart rates slow down to a more relaxing pace, changing our physiology. This phenomenon is what can help me fall asleep more easily. It's what is found with many meditation tapes or other music specifically designed for stress reduction or relaxation.
  4. Music for spiritual attunement:
    Chanting has existed for centuries. For example, there are wonderful recordings of Gregorian chants, chants from India, chants sung by Catholic or Buddhist monks and other religious or secular groups. They tend to be repetitive with the goal of deepening our spiritual lives, whatever they may be, or at the very least, to help bring peaceful feelings into our beings.
    There is a large variety of music that taps into our souls. For example, I am almost finished recording music that I've written for a new CD (or audio tape), Journey Within. It has been a truly inspirational journey, one that has been incredibly healing. It was all written from my soul, and those qualities are heard throughout every piece.
  5. Choosing Music
    How do we know what music to choose to be healing for us? What about the variety of musical tastes that we each have?There are also several books listed there, such as Hal Lingerman's, The Healing Energies of Music, which lists music categorically, a tremendously helpful resource.

EuroArts Music International



EuroArts Music International, which was always spearheading innovation and also produced on the highest artistic levels, has re-focused its production and distribution activities recently to a bigger variety of events, concerts, documentaries and cross over projects.

In this ever changing world, TV viewers and DVD buyers have an appetite for not only great artistry but also wanting to be entertained and taught.
Besides continuing relationship with the Berliner Philharmoniker, where the output will be up to four different productions per year, EuroArts will continue to produce documentaries about music and people, arts and faith, challenges tasks and political development in its context. It just has started “Music can’t be stopped!”, a Frank Scheffer film about the Iranian Philharmonic Orchestra Teheran and the composer Nader Mashayekhi which will stay exactly stay in this tradition.
The big “Mahler” event from Kaliste, last year’s Pavarotti memorial concert and other productions of this kind will also reach out to a bigger but well educated and interested viewership.
EuroArts will increase its number of co-operations with trusted Productionpartners to raise variety by staying at the same quality levels it always has been. The task for its Production-Group is to enable its television licensing department to offer the biggest variety and most interesting programs to all of its partners. The same applies for the EuroArts DVD and Blu-ray Disc label.
Idéale Audience will keep its traditional output and increase the number of operas and performance programs which also will benefit the number of great programs available in distribution under the Idéale Audience name for Television and on DVD and Blu-ray Disc.